Jumat, 12 Januari 2018

Baru Kemarin

Rasanya baru kemarin aku berselancar di alam yang memiliki sudut sudut keteduhan, 
kabut tipis yang membuatku meringis ketakutan,
ketakutan meninggalkan nya dengan segera.
Meskipun aku kehilangan juara senja, setidaknya aku menemukan harmoni kebebasan yang tak dimiliki senja. 



Rasanya baru kemarin aku mengabadikan senyum
tertawa lepas setelah terhempas 
menangisi rasa yang belum terkasihi
mengembang biakkan rambu rambu lepas
menyimpan binar riang, supaya kusadari bahwa kau telah menjauhi.

Rasanya baru kemarin aku mencari sunyi
menumpang teriak membisingi ranting
babi butakan notifikasi suruh yang hampir selalu hadir
mengeluh, mengaduh, terbunuh oleh kenyamanan paling terasing
sendiri, dalam dunia yang katanya hampir berakhir..

Ngaliyan, Januari 2018

Rabu, 22 Juni 2016

Peluh kesal, atau lelah?

Tertatih langkahku dalam senja ungu,,
Butiran keringat darah yg jatuh,
Adalah wujud perjuanganku,,
Aku terjaga,saat yang lain terlelap,,
Aku mencari,saat yang lain berhasil,
Lelah,,,tapi aku harus tetap melangkah,,
Bukan demi pilihan,melainkan keharusan,,

Sering aku mengeluh,,
Saat jatuh,,saat aku rapuh,,
Menangis,,menciptakan gaduh,,
Membunuh sepi penuh peluh,,

Mungkin aku bukanlah makhluk tunggal,,
Yg hidp dgn keterbatasan dan kepedihan
Namun,aku bosan,,,,
aku lelah,,,,haruskah aku tetep tinggal

Rabu, 24 Februari 2016

Surat Cinta Untuk Starla

Puisi :
Teruntuk kamu hidup dan matiku
aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
karna untuk kepergian kalinya
kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
dan benar bahwa cinta masih berkuasa diatas segalanya
ketika hati yang mudah rapuh ini
diuji oleh duniawi diuji oleh materi
untuk kesekian kali lagi lagi dan lagi

Intro: *****

Kutuliskan kenangan tentang
caraku menemukan dirimu
tentang apa yang membuatku mudah
berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
untuk menceritakan cantikmu
kan teramat panjang puisi
tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
tak lagi tersisa untuk dunia
karena tlah kuhabiskan
sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berpikir tentang
hidupku tanpa ada dirimu
dapatkah lebih indah dari
yang kujalani sampai kini

Aku slalu bermimpi tentang
indah hari tua bersamamu
tetap cantik rambut panjangmu
meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
tak lagi berpijak pada dunia
telah aku habiskan
sisa hidupku hanya untukmu

Dan tlah habis sudah cinta ini
tak lagi tersisa untuk dunia
karena tlah kuhabiskan
sisa cintaku hanya untukmu

Untukmu...
Hidup dan matiku

Bila musim berganti
sampai waktu terhenti
walau dunia membenci
ku kan tetap disini

Bila habis sudah waktu ini
tak lagi berpijak pada dunia
telah aku habiskan
sisa hidupku hanya untukmu

Dan tlah habis sudah cinta ini
tak lagi tersisa untuk dunia
karena tlah kuhabiskan
sisa cintaku hanya untukmu

Karena tlah kuhabiskan
sisa cintaku hanya untukmu.. 

Di tahun 2016 ini, Virgoun memberikan sesuatu yang berbeda, yakni ia merilis single solonya yang berjudul "Surat Cinta Untuk Starla". Meski lagu ini bermakna universal tentang perasaan cinta yang paling jernih dan tulus dari seseorang untuk seseorang lainnya. Namun lagu ini sejatinya diciptakan untuk anaknya yang bernama Starla sebagai ungkapan rasa sayang sang ayah kepada anaknya.


Banyak cerita dibalik pembuatan lagu ini seperti, suara mesin ketik yang terus mengiringi lagu jelas mencuri perhatian pendengarnya. Sentuhan string yang semakin menguatkan penjiwaan dari lagu ini sendiri, ditambah dengan support dari personel Last Child yang bergabung mengisi choir membuat lagu ini pun juga terasa semakin dalam dan semakin mantap untuk di dengarkan.

Rabu, 03 Februari 2016

Tentang mata dan bintang


Di gelap malam itu dua tahun kemarin
Kuterdiam melihatnya
Mata indah dalam kerlip bintang

Kemudian melangkah pergi dan berteman sepi
Terbayang teduh matanya
Yang tertinggal sendiri di malam itu


Mata itu..
Penuh keanggunan bak sinar kejora
Namun rapuh membuatnya tak berdaya
Meredup hingga mulai tak berbekas
Kemudian hilang tak bertepi dalam anganku

Saat ini dia ingin kembali
Cerahkan malam ini
Bersama sisa-sisa keanggunannya

Walau telah lama berlalu
Meski tak secerah dahulu
Ku tahu dia mampu
Kembalikan keanggunan malam yang berbintang
Di penghujung kejayaannya
Namun kisahnya kan selalu buatku terpesona
Akan mata indah kerlip bintang
Dalam setiap ketakjuban

Rabu, 07 Oktober 2015

Gurau rindu

Ketika detik menggerakan windu dan ketika embun tersenyum menyambut subuh, bisa ku lihat dirimu terkulai di beranda ma'hadmu. Ku hela nafas ini dengan penuh nestapa seraya setetes rindu menangis dalam diam di sela-sela penantian.
Tiap tetes air mata adalah benih ketakutan.
Lisan kalam ku tak berhenti bercibir menuangkan segala kegelisahan dalam otak
Terlukis akan lentikan indah karya sang pencipta.. hidung mungil tertera rapi di selipkan diantara kedua khad, dagu simpul tertanam rapi di tahta syafatain, pijar mata ma'rifat yang terbalut sempurna oleh kelopak, semua terbingkis indah akan selendang berenda
Sosok embun penyejuk dalam setiap tundukan pandangannya,,
yang bertabur berjuta duri yang tak seorangpun mampu menyentuhnya,
Jiwaku telah kehilangan arah, tuntunlah hamba yang menyedihkan ini. Biarlah langit memakiku, biarlah iblis memujiku, aku terus terpaku dan terus dipalu oleh kerinduan. Racuni saja aku!
Ngaliyan, 8 oktober 2015

Selasa, 06 Oktober 2015

Senandung dipenghujung malam

Senandung di penghujung malam..
Rintihan kecil terdengar dari suara ponsel yang diabaikan begitu saja oleh pemiliknya yang telah berselancar terlebih dahulu menyambangi lautan mimpi nya..
Suara halus beserta hawa dingin namun tak membekukan nya pun ikut berlalu begitu saja melewati udara bumi atlas..
Entah mengapa batin ku belum memanggil sukma tuk ikut bersama seperti insan kebanyakan..
Air hitam pahit nan kental sengaja masuk menelusuri kerongkongan
Ragaku pun jatuh.. mencoba sedetik tuk tenangkan jiwa
Rasa itu pun datang merangkak lambat di kelopak mata
Senandung untuk sang pemuda di harinya..

Senin, 05 Oktober 2015

Selamat Pagi Sastra Indahku

Aku tulis saja semaunya,
perkosa kata tanpa setubuhi makna
sebab tak pandai bertutur merenda kata
atas namakan cinta bertahta bahasa lantunkan puja

selendangku bukanlah indahnya sastra
yang menghiasi tubuh para pujangga kata
yang sanggup memikat hati tuan dan nona
mencipta ledakan yang mampu luluhkan rasa

aku hanya pencuri kata-kata
dari senyum dan tangisnya cinta,
bahagia pun duka, jalang siang juga rona senja
kutulis sekedar menikmati keindahan anugrah semesta
menjadi keluh kesah malamku pada sang dewa cinta
untuk kunistakan saat siang kembali tiba

aku hanyalah durjana menuai kata para pujangga
menjarah sejarah dalam buku kumpulan syair Nusantara
mencoba memahami makna karya sastranya
sambil menikmati kopi pagi bersama hangat sang surya
dan sastra indah itu merupa wajah "INDONESIA"


tempat segala rupa dan warna yang berbeda
menikmati masing -masing tulisan kalamnya
di bawah terang fajar yang sama PANCASILA
dalam genggaman BHINNEKA TUNGGAL IKA
sejajar sebagai suatu bangsa di bawah kibar sang SAKA
Sabang sampai Marauke ikrarkan cinta

kini tercoreng angkara murka
wajahnya lusuh di tubuhnya penuh luka
saat perbedaan menjadi arena perang SARA
entah sampai kapan sastra indahku berduka


selamat pagi sastra indahku
selamat pagi Putra Sang Fajar
kau ku kenang untuk ku lupakan